Langsung ke konten utama

sejarah perkembangan sepak takraw di indonesia

SEJARAH PERKEMBANGAN SEPAK TAKRAW DI INDONESIA

Logo PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia).
Menurut sejarah perkembangannya, Sepak Takraw berasal dari olahraga tradisional Indonesia, yaitu : Sepak Raga. Daerah-daerah di Indonesia yang semula mengembangkan permainan ini adalah : Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Sulawesi Selatan.

Semula permainan Sepak raga dimainkan oleh sekelompok bangsawan di daerah-daerah tersebut, kemudian berkembang menjadi permainan rakyat. Sepak raga dimainkan 6 sampai 9 orang secara melingkar di suatu tempat terbuka, sebagai hiburan dan pengisi waktu luang dikala orang menunggu waktu senja.

Beraneka ragam nama jenis permainan Sepak takraw awalnya, seperti di Riau dikenal dengan nama Rago Tinggi, di Bengkulu bernama Cepak, di Sumatera dan Jambi dengan nama Sepak rago, sedang di Sulawesi Selatan bernama Marraga-Akraga.

Ada pendapat bahwa Sepak raga berasal dari daerah Sulawesi Selatan, tetapi hal ini diragukan karena pada saat yang bersamaan daerah-daerah di Sumatera Utara dan Sumatera Barat juga mengembangkan permainan ini. Ketiga daerah tersebut memang sebagai penghasil rotan yang merupakan bahan baku utama untuk membuat bola takraw. Namun memang pada
pengembangan olahraga Sepak raga selanjutnya, Sulawesi Selatan adalah merupakan daerah yang lebih maju dalam memperkenalkan teknik-teknik sepakan dan aturan-aturan permainan olahraga ini, terutama dengan seorang tokohnya yang bernama : Abdul Rahman Daeng Palalo.


Di Sulawesi Selatan sejak awal sudah diperkenalkan macam-macam sepakan, yaitu :

1. Anrong Sempa’, yaitu sepakan yang khusus menggunakan kaki saja. Sepakan ini terbagi
menjadi :
  • Sempa’ Sarring, yaitu sepakan keras/tinggi.
  • Sempa’ Biasa, yaitu sepakan biasa tidak begitu keras, tingginya 3 meter.
  • Sempa’ Ca’di-Ca’di, yaitu sepakan kecil/perlahan-lahan.
2. Ana’ Sempa’, yaitu sepakan dengan menggunakan bagian-bagian badan selain kaki misalnya : tangan, lengan, siku, kepala, perut, bahu, paha, lutut dan lain-lainnya.

Orang-orang Sulawesi Selatan yang terkenal dengan para pelaut Bugis/Makassar yang memiliki keberanian mengarungi samudera luas, membawa permainan sepak raga ke negeri lain. Sewaktu berlabuh, sekedar untuk mengisi waktu senggang, mereka bermain sepak raga. Permainan ini kemudian diikuti penduduk setempat yang akhirnya berkembang sampai desa desa seperti halnya di : Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Irian Jaya.

Pada bulan September 1970 Tim Sepak raga Malaysia (PSM) di bawah pimpinan Encik Khir Johari mantan Menteri Perdagangan Malaysia beserta rombongan mengadakan kunjungan muhibah ke Indonesia. Selama kunjungan tersebut mereka mengadakan demonstrasi memperkenalkan permainan Sepak raga Jaring di beberapa kota, antara lain: Jakarta, Bandung dan Medan.

Kunjungan muhibah dari Tim Sepak raga Malaysia ini mendorong Indonesia untuk berpartisipasi terhadap permainan tersebut, mengingat permainan ini dasarnya dari permainan Sepak raga yang sudah ada di beberapa daerah di Indonesia. Kemudian melalui Rapat Kerja Direktorat Jenderal Olahraga dan Pemuda yang diikuti oleh para Asisten III Bidang Olahraga dan Pemuda, Kepala-kepala Kantor Pembinaan Olahraga Pendidikan, Keolahragaan, Kepemudaan dan Pendidikan Masyarakat seluruh Indonesia pada tanggal 29 September – 5 Oktober 1970 di Cipayung Bogor, Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda : Mayor Jenderal Supardi mengintruksikan agar permainan Sepak raga Jaring segera dikembangkan dan dibina di daerah-daerah di Indonesia.

Pada tanggal 16 Maret 1971 dibentuk suatu organisasi yang dinamakan “Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia” (PERSERASI) dengan Ketua Umum : Drs. M. Yunus Akbar, dan sebagai penasehat Mayor Jenderal Supardi (Direktur Jenderal Olahraga dan Pemuda), M.F. Siregar M.Sc. (Direktur Keolahragaan/Sekjen KONI Pusat) dan Soeworo (Wakil Sekjen KONI Pusat).

Semula PB. PERSERASI hanya didukung 4 Pengurus Daerah, yaitu : Sulawesi
Selatan, Riau, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Pada bulan April 1971 Indonesia juga mendapat kunjungan muhibah lagi dari Tim Sepak raga Singapura (PERSES) yang dipimpin oleh Encik Akhmad Ghazali mantan Anggota Parlemen Singapura, untuk melakukan demonstrasi dan pertandingan persahabatan di beberapa daerah di Indonesia.

Menjelang SEA Games yang diselenggarakan di Jakarta tahun 1979 PERSERASI diterima sebagai anggota KONI Pusat.

Pada tahun 1986 PERSERASI menyelenggarakan Konggres ke II di Jakarta. Salah satu keputusannya adalah terbentuk Pengurus Baru dan keputusan lainnya adalah nama Persatuan Sepak raga Seluruh Indonesia (PERSERASI) dirubah menjadi Persatuan Sepak Takraw Seluruh Indonesia (PERSETASI).

PB. PERSETASI periode 1987 – 1991 dipimpin oleh Ir. H. Marjoeni Warganegara sebagai Ketua Umum. Mulai tahun 1992 – 2000 PB.PERSETASI
dipimpin oleh : Prof. Dr. Beddu Amang, MA. (Kabulog). Sejak terpilihnya Beddu Amang, sepak takraw nasional mulai kelihatan gregetnya. Jajaran Bulog dengan Dolognya di berbagai daerah lalu menjadi bapak angkat olahraga ini. Bahkan kemudian mulai tahun 1998 dikembangkan pembinaan Sepak takraw Wanita dan Sepak Takraw Bulatan (Circle Games).

Pada Munas PB. PERSETASI yang dilaksanakan pada tanggal 22 – 30 Agustus 2006 bersamaan dengan Kejuaraan Nasional Antar Regu, hasil musyawarah disepakati semua Pengprov seluruh Indonesia salah satu keputusannya adalah nama “PERSETASI” dirubah
menjadi “PSTI (Persatuan Sepak Takraw Indonesia).

Sepak Takraw (jaring/kompetisi) mulai dipertandingkan secara nasional pada PON X tahun 1981 sampai sekarang untuk Putra. Pada PON X/1981 Sepak takraw baru dibina dan dikembangkan oleh 12 daerah (Pengda), sehingga pada PON X dan XI tidak perlu diadakan babak Pra PON atau babak kualifikasi.
Selanjutnya sejak PON ke XII diadakan babak Pra PON atau kualifikasi, berhubung Sepak takraw sudah dibina dan berkembang di seluruh
Indonesia kecuali Propinsi Maluku yang baru tahun 1996 membentuk Pengdanya.

Babak Kualifikasi PON XIV/1996 dan sebelumnya Sepak takraw diadakan di 4 wilayah, babak kuialifikasi yang dikaitkan dengan Kejuaraan Wilayah (Kejurwil) PERSETASI diikuti oleh 26 daerah.

Sepak Takraw Wanita pada PON ke XIII dipertandingkan untuk eksibisi, baru pada PON ke IV/1996 di Jakarta dipertandingkan secara resmi dan diikuti oleh daerah : Riau, DKI Jakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah dan kalimantan Tengah. Sedang untuk Sepak takraw Bulatan (Circle Game) baru dipertandingkan secara resmi dalam PON ke XV tahun 2000 yang lalu di Surabaya, baik putra maupun putri.

Sudah banyak Kejuaraan yang masuk menjadi kalender PB. PERSETASI untuk kejuaraan Nasional, yaitu : Pekan Olahraga Nasional (PON), Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (POMNAS), Kejuaraan Nasional Yunior, Kejuaraan nasional Senior, Kejuaraan Nasional wanita, Kejuaraan Nasional Antar klub, dan kejuaraan Antar Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

8 atlet atletik indonesia yang berperstasi di kancah internasional

8 Atlet Lari Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional Lari merupakan cabang olahraga tertua di dunia. Olahraga ini sudah dikenal manusia sejak zaman dahulu.  Olahraga  ini menjadi favorit bagi Anda yang ingin meningkat stamina atau membakar kalori. Lari cukup mudah dilakukan, Anda bisa berlari pagi sambil menghirup udara segar maupun datang ke taman kota yang menyediakan track untuk berlari. Perlombaan lari sendiri dibagi menjadi 2 bagian, yaitu lari jarak pendek dan lari jarak panjang. Lari jarak pendek atau sprint menempuh jarak antara 50m sampai 400m. Komponen paling penting dalam lari jarak pendek adalah kecepatan. Lari jarak jauh atau marathon menempuh jarak 42km dan bisa dilakukan di jalan raya atau luar jalan raya. Selain itu ada juga perlombaan lari yang disebut mountain running yaitu lari marathon yang dilakukan menyusuri daerah pegunungan. Pada ajang perlombaan bergengsi seperti SEA Games, wakil dari Indonesia pernah menjadi juara dan mendap

10 pemain bulu tangkis wanita terbaik sepanjang masa

Permainan bulutangkis saat ini banyak diminati masyarakat dunia sebagai salah satu olahraga populer. Para pemainnya mulai bermunculan dari berbagai negara bukan hanya Asia namun juga Eropa dan Amerika. Pemain terbaik bulutangkis wanita saat ini pun tak hanya didominasi dari China namun juga Spanyol, India, Thailand, Denmark, Korea, Jepang dan banyak lainnya. Sayang, Indonesia tak mampu mensejajarkan diri dan menembus 10 besar sekalipun dalam peringkat BWF (Badminton World Championships). Akan tetapi sejarah mencatat legenda bulutangkis tunggal putri Indonesia Susi Susanti telah menorehkan masa keemasan yang membanggakan bagi tanah air, dan telah menjadi salah satu atlet putri terbaik sepanjang sejarah dan jadi contoh bagi para pemain badminton putri Indonesia maupun dunia. Berikut adalah daftar 10 pemain bulutangkis wanita terbaik sepanjang masa: 1. Susi Susanti Legenda bulutangkis wanita Indonesia bernama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti atau dikenal deng

5 atlet renang indonesia yang berprestasi di kancah internasional

5 Nama Atlet Renang Indonesia yang Berprestasi di Kancah Internasional! Kholis Sports 4 Comments Atlet Renang Indonesia  pernah mengharumkan nama bangsa ini pada berbagai pertandingan internasional, siapa saja sih atlet renang tersebut? Simak ulasannya berikut ini: Indonesia termasuk negara yang terkenal dalam olahraga bulu tangkis atau badminton. Namun siapa sangka, kalau dulu nama Indonesia pernah harum karena prestasi para atlet renangnya dalam ajang lomba regional maupun internasional. Salah satu yang berprestasi adalah seorang wanita bernama Elsa Monora Nasution. Wanita kelahiran 25 Oktober 1977 ini pernah meraih juara satu dan mendapat medali emas pada ajang bergengsi SEA games. Selain itu ia juga pernah menjuarai beberapa perlombaan renang di tingkat Asia. Selain Elsa, kakanya yang bernama Elfira Rosa Nasution juga merupakan perenang handal. Elfira pernah mencatat prestasi spektakuler pada tahun 1989, yaitu memecahkan 8 rekor tingk